syair perintang waktu


Aku sedang menikmati lukaku

seiring mentari pagi
sinari kuncup-kuncup mekar sebuah hati
saat menanti setangkai bunga janji, indahnya setangkup putik sari
hingga pada manisnya buah nan tumbuh pada dahan berduri

aku sedang menikmati lukaku
saat batas senja mentari merah meredup cahaya
kala kau bertutur kata,,,,
titipkan hatimu yg telah terajah ukiran cinta separuh maya

aku sedang menikmati lukaku
di penghujung malam
ketika kau bawa anganku terbang
dengan sayap putih indah terbentang
bersama kita memetik gemintang

syair kita tak kunjung berujung, kiasan kosong sebait kidung


lukaku telah kunikmati
tak lagi menjadi benalu mimpi

aku menikmati LUKA....bukan mendulang NISTA



11 comments:

Unknown said...

di penghujung malam
ketika kau bawa anganku terbang...

cuit cuit...

JualannyaSaya said...

kok LUKA di nikmati bang...?

Me said...

Ternyata kita sama, sama2 suka menikmati luka..

angin-berbisik said...

jangan lama2 nikmatin luka, percaya deh, rasanya gak enak...mending cari yg baru, hihihi

Anonymous said...

jika hati terluka, hanya hati jugalah sebagai obatnya...

Semoga lekas sembuh luka hatinya ^_^

Euisry Noor said...

Apakah luka itu nikmat?

titanisa said...

Luka krena apa Bang? semoga cepet sembuh ya lukanya..*ihiks..ihiks...(ikutan cedih...)

Anonymous said...

sini kukasih garam pada lukamu biar tambah meradang :p

sayurs said...

jadi ngiri.. andai aku bisa..

Putirenobaiak said...

sudah naik kelas nih cal, sudah bisa menikmati luka

kini lukaku telah jadi tawa
kita sama

Fendy said...

Nich ada penawar nya..

Lupa

Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.