pesan dalam tempayan

memang tak seharusnya aku masih bertanya
tentang apa dan kenapa!.
perjalanan terasa begitu tergesa-gesa,
melaju dan tak mau mendengar kata "menunggu"

mungkin aku terlalu banyak membaca rambu-rambu
hingga tak pernah mau
menangkap awan nan kian menawan
dan tak mampu mencipta hujan

lalu kupersilahkan kau katakan
aku telah melakukan kebodohan
ketika masih kutundukkan kepala kedalam tempayan

tetapi...
bukanlah salah kelak kan kuceritakan
bahwa tempayan menyimpan kesejukan
ketika kau berkaca wajahmu kan terlukis di permukaan
makin kau dekati maka sejuknya kan hingga ke pori-pori

memang tak luar biasa laksana telaga yang memantulkan cahaya
dan tak mungkin pula kau temukan "cupu manik astagina"

namun lebih baik begitu, ketimbang kembali kutinggalkan tanya kepada kamu dan mereka
"kenapa kita terlebih dahulu membasuh telapak tangan sebelum membasuh muka?"

Lupa

Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.