diktator mimpi

gundah, resah, amarah
suka, duka, gila
cinta, nafsu, syahwat

terapung semua
dalam ruang 9 meter persegi
terendap sarinya
dan terus terulang lagi

aku sedang pegang kendali
sebagai pemerintah diri
gak pake tentara atau polisi
apalagi memakai menteri

aku tidak ingin memerintah negeri
apalagi ambisi jadi penguasa bumi
karena aku sudah puas hati
menjadi "diktator mimpi"

5 comments:

artja said...

eh, seperti menuliskan isi hati dari semua orang lho, puisi ini.

Anonymous said...

kita memang mesti bisa memerintah diri kita supaya berjalan di alurnya ya.

Anonymous said...

Pengendalian dirih...
Kadang perih, tapi mo gimana lagih? :)

Anonymous said...

mengapa tidak:)

ichal said...

to anonymous : thanks,, siapa neh??

Lupa

Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.