APRIL DI ULAK KARANG

serpihan ini kugali kembali..
dari jajar rata hamparan pasir
mencoba rajut kembali...
berharap menjadi sebuah syair


tarian ombak nan merayu
ringankan langkah melerai gundah
desiran angin pun,,,,
dendangkan kidung hitam putih


lamunku sekejap,,,,,,
teringat saat pertama
jejakan kaki di pantai ini
kala titian patah
kala lumbungku goyah


disini CINTA, disini dendam

ahhhh.... bukan ini, tidak sesempit ini
penta aksara ini tiada berguna..


wahai kolam yang luas
aku ingat...
ketika ego-ku bagaikan hiu
saat inginku laksana karang

wahai permadani cair
kau patahkan taringku dengan tarianmu
kau gerus dadaku dengan ombakmu

ku tersenyum menatap ke arahmu
...sadari kecilnya aku...

hitungpun berjalan
tak sadar hari telah menguning
pertanda "hitam" yang akan berkuasa

kerasnya cengkraman pasir
membuatku ku enggan melangkah
dengan duduk kurasa indah

yahhh, tiada gundah
ketika gelap mulai menjuntai
ku tetapkan hati mainkan melodi

aku tahu ini pantai
saatnya kutukar GITARKU dengan SERUNAI

2 comments:

pipitpadi said...

kutukar gitarku dengan serunai..

dalam mbah da puisinyo dalam...

Putirenobaiak said...

ha uni ingin komentari gitar d serunai juga
baa ko dituka?
duo2nyo rancak mah

keren chal !

Lupa

Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.