untuk matahari

kutinggalkan jejak di siang ini
dari tapak-tapak kaki yang lusuh
raut wajah yang bersimbah peluh
untuk saksi sang matahari

mungkin hanya siang ini,,,
entah esok atau kapan hari
bisa kunikmati lagi sesaat bersama matahari
karena embun-embun dipucuk daun//nan riang menari-nari
telah kulewatkan bersama cerita pagi

andai siang bisa kuperpanjang//kembali waktu kurentang
kan kulampiaskan rindu dendam meradang
merengkuhmu, membenamkan dalam pelukan
hangatkan dada yang terbuka, agar bisa kaubaca
makna terjemahan dari setiap detakan
sempurnakan dalam dekapan

untuk Matahari ... sejatinya sebuah janji
biarkan langit tetap putih menyala
luluhkan dinginnya raga yang mengentalkan luka-luka
hancurkan arak-arakan awan hitam
pembawa pesan penguasa malam

untuk Matahari...............
jadilah saksi jerit-jerit perih seuntai puisi
hangatkan kembali harumnya secangkir kopi

14 comments:

Putirenobaiak said...

wow matahari!

jadi inget lagu bangauku ...

bangau2 terbang,
ke arah cahaya menghilang
mencoba menagih janji matahari
esok pagi ada harapan lagi....

Putirenobaiak said...

pertamax oi!

teruslah maju, jangan menyerah ya cal!

Unknown said...

maaf bang, belom bisa ngerti arah dan arti puisi ini. maklum dodol.

Anonymous said...

Sungguh ku tak tahu membaca manknanya! *mesti belajar neee*

Anonymous said...

Hi, thanks ya buat puisinya...

Anonymous said...

untuk matahari yg selalu menepati janji....hangatnya memang selalu mengundang niat utk bangkit berdiri dan berlari......asal kita mau....

*bener gak uda, tafsirannya?*

pyuriko said...

Waaahh, berganti matahari nih sekarang :D

Anonymous said...

ku coba mengetuk matahari..
untuk terus menjadi inspirasimu..
Matahari sinari... saudaraku
Agar angannya terwujud..

* he he.. ????*

Cempluk Story said...

matahari..

bersinar terang..

menerangi kehidupan..

Anang said...

matahari sebuah anugrah terindah yang diciptakan sang kuasa untuk semua makhluk bernyawa di bumi ini....

senyumlah pada dunia said...

hmm.. matahari
terkadang membuat perih tatkala dia harus pergi, berganti senja dan malam ( ku tahu .... tak secerah siang hari)>kayak belajar geografi bang! hehehe
Namun perih akan hilang kutahu matahari esok kan kujelang menemani hari, tuk lepas gundah menutupi kelam hidup dan hati yang lara....>>> kalo ni g tau lagi belajar apa!

BTW.. dah nyambung ga' bang puisi nurul. Yahh mencoba seperti anda.. merangkai serpihan kata, walau kutau tak bermakna..salam

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ said...

doozo ttp cemangttt..^^::^^ yg lalu biarlah berlalu,ikuti jejak langkah ku yakin mentari kan bersinar terang bersamamu menuju yg lbh baik dr yg sudah...amieNN..^^::^^



*mas aku alhamdulillah baik N sehat km bgtz juga kan ichal..oya hikhik aku ga' bs masuk sb*

angin-berbisik said...

keren euy....ayo buat buku kumpulan puisi2

Anonymous said...

idem ma cempluk

Lupa

Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.