suntuk terantuk

titah langkah memapah gundah
laksana kata perintah raja
tak bisa di bantah,,,
tak mungkin di patah
walau amarah iringi langkah

kata hati ingin bersunyi
rangkai nada hitung detak nadi

segumpal darah mencair sudah
hati yang utuh terbelah punah,,,,,,

(ternyata yang ada dalam dadaku bukan karang, bukan baja
tapi..... hati yang juga cairan darah)

3 comments:

Anonymous said...

setidaknya..
selama hati masih berdarah..
raga masih hidup..

salam, broer.. :)

thanks for your visit :)

angin-berbisik said...

bagus bro puisinya..:)

angin-berbisik said...

bagus sekali puisinya mas :)

Lupa

Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.