memang tak seharusnya aku masih bertanya
tentang apa dan kenapa!.
perjalanan terasa begitu tergesa-gesa,
melaju dan tak mau mendengar kata "menunggu"
mungkin aku terlalu banyak membaca rambu-rambu
hingga tak pernah mau
menangkap awan nan kian menawan
dan tak mampu mencipta hujan
lalu kupersilahkan kau katakan
aku telah melakukan kebodohan
ketika masih kutundukkan kepala kedalam tempayan
tetapi...
bukanlah salah kelak kan kuceritakan
bahwa tempayan menyimpan kesejukan
ketika kau berkaca wajahmu kan terlukis di permukaan
makin kau dekati maka sejuknya kan hingga ke pori-pori
memang tak luar biasa laksana telaga yang memantulkan cahaya
dan tak mungkin pula kau temukan "cupu manik astagina"
namun lebih baik begitu, ketimbang kembali kutinggalkan tanya kepada kamu dan mereka
"kenapa kita terlebih dahulu membasuh telapak tangan sebelum membasuh muka?"
sebab langit yang semakin tinggi, dan tiada perubahan berarti disini, semuanya masih sama, tentang goresan pada hitam putihnya pelangi yang terangkai dari serpihan cerita-cerita lara dan suka tentang kita semua
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lupa
Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.
-
terperangkap aku disini dibatas dua cahaya sebelum senja memerah dan rinai yang mengiring langkah// di kala angin tak mampu menghantar bisik...
-
silamku pada dekade dekadensi moral yang kita ciptakan saat kita tak pernah tahu, atau kah tidak mau tahu apakah matahari ataukah bulan sila...
-
Malam ini,,, dia kembali dibawa rindu semilir sang bayu menyelusup kedalam kisi-kisi hati bersama keharuman berjuta melati Malam ini,,,.... ...
10 comments:
karena tangan dipake membasuh anggota tubuh yg laen.
dalam bana filsafat diak :) kenapa ya? mungkin benar kata anang, tangan dipakai buat megang2 byk 'hal' :D
masih sibuk cal?
bagaimana membasuh untukmembuat wajah bersih jika tanganpembasuhnya tak bersih?
halo Uda.......apa kabar?
maaf lama gak main kesini, jarang bw.....nanti kalo udah senggang,kita saling kunjung tulisan lagi ya
tempayan..memang sejuk...bahkan mungkin bisa jadi juga damai....
Salam kenal pak ichal....
Dalem, Chal.. makin mantap aja!
OOT: met puasa, maaf lahir-batin.
sependapat dgn mas nang,he..he...
Hello bang ichal, salam kenal..... rangkain katanya bagus bagus... btw org awak juo ya.... klo boleh tau padangnya dmana?
Hola uda, kita sama2 dr pariaman dunk..... btw aku jg di jkrta skrg, thank's ya uda atas komennya di blog aku...... bagi masukan dunk wat blog aku or bagi bagi dunk rangkaian katanya....
Ntar kalau tangannya kotor, kan kasihan mukannya, makanya tangannya dicuci dulu biar bersih... he he he
Minal Aidin Walfaidzin mohon maaf lahir dan bathin.
Aduh ichal, udah lama nih aku ga aktif, pas lihat blogmu jadi semangat lagi!!.
selamat malam,bang.
ijinkan saya utk membaca sajak-sajakmu di ruang katamu ini.
salamku
Post a Comment