titah langkah memapah gundah
laksana kata perintah raja
tak bisa di bantah,,,
tak mungkin di patah
walau amarah iringi langkah
kata hati ingin bersunyi
rangkai nada hitung detak nadi
segumpal darah mencair sudah
hati yang utuh terbelah punah,,,,,,
(ternyata yang ada dalam dadaku bukan karang, bukan baja
tapi..... hati yang juga cairan darah)
sebab langit yang semakin tinggi, dan tiada perubahan berarti disini, semuanya masih sama, tentang goresan pada hitam putihnya pelangi yang terangkai dari serpihan cerita-cerita lara dan suka tentang kita semua
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lupa
Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.
-
terperangkap aku disini dibatas dua cahaya sebelum senja memerah dan rinai yang mengiring langkah// di kala angin tak mampu menghantar bisik...
-
silamku pada dekade dekadensi moral yang kita ciptakan saat kita tak pernah tahu, atau kah tidak mau tahu apakah matahari ataukah bulan sila...
-
Malam ini,,, dia kembali dibawa rindu semilir sang bayu menyelusup kedalam kisi-kisi hati bersama keharuman berjuta melati Malam ini,,,.... ...
3 comments:
setidaknya..
selama hati masih berdarah..
raga masih hidup..
salam, broer.. :)
thanks for your visit :)
bagus bro puisinya..:)
bagus sekali puisinya mas :)
Post a Comment