serpihan ini kugali kembali..
dari jajar rata hamparan pasir
mencoba rajut kembali...
berharap menjadi sebuah syair
tarian ombak nan merayu
ringankan langkah melerai gundah
desiran angin pun,,,,
dendangkan kidung hitam putih
lamunku sekejap,,,,,,
teringat saat pertama
jejakan kaki di pantai ini
kala titian patah
kala lumbungku goyah
disini CINTA, disini dendam
ahhhh.... bukan ini, tidak sesempit ini
penta aksara ini tiada berguna..
wahai kolam yang luas
aku ingat...
ketika ego-ku bagaikan hiu
saat inginku laksana karang
wahai permadani cair
kau patahkan taringku dengan tarianmu
kau gerus dadaku dengan ombakmu
ku tersenyum menatap ke arahmu
...sadari kecilnya aku...
hitungpun berjalan
tak sadar hari telah menguning
pertanda "hitam" yang akan berkuasa
kerasnya cengkraman pasir
membuatku ku enggan melangkah
dengan duduk kurasa indah
yahhh, tiada gundah
ketika gelap mulai menjuntai
ku tetapkan hati mainkan melodi
aku tahu ini pantai
saatnya kutukar GITARKU dengan SERUNAI
sebab langit yang semakin tinggi, dan tiada perubahan berarti disini, semuanya masih sama, tentang goresan pada hitam putihnya pelangi yang terangkai dari serpihan cerita-cerita lara dan suka tentang kita semua
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Lupa
Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.
-
terperangkap aku disini dibatas dua cahaya sebelum senja memerah dan rinai yang mengiring langkah// di kala angin tak mampu menghantar bisik...
-
silamku pada dekade dekadensi moral yang kita ciptakan saat kita tak pernah tahu, atau kah tidak mau tahu apakah matahari ataukah bulan sila...
-
Malam ini,,, dia kembali dibawa rindu semilir sang bayu menyelusup kedalam kisi-kisi hati bersama keharuman berjuta melati Malam ini,,,.... ...
2 comments:
kutukar gitarku dengan serunai..
dalam mbah da puisinyo dalam...
ha uni ingin komentari gitar d serunai juga
baa ko dituka?
duo2nyo rancak mah
keren chal !
Post a Comment