mungkin aku sudah lupa
hari ini telah sampai purnama yang keberapa
kalkulasinya tak sama dengan menjurnal dalam neraca
tapi detailnya masih tersimpan dalam catatan
rinci disini dan mungkin menjadi prasasti
bukan majas dan puisi........
tapi sketsa peran bibir dan hati....
yang terujar tak mampu kau gambar
sebab langit yang semakin tinggi, dan tiada perubahan berarti disini, semuanya masih sama, tentang goresan pada hitam putihnya pelangi yang terangkai dari serpihan cerita-cerita lara dan suka tentang kita semua
paparan (pasif) pagi
datarnya pagiku,,,
telah kucoba bercumbu lagi denganmu dan tetap masih kelu
ritualnya masih sama seperti dahulu
racikan hitam kental dan kepulan asap
yang kuhembuskan dan memandanginya hingga lenyap
datarnya pagiku,,,
padahal hari ini bertambah lagi satu porsi
bagiku menu bermanja diri
menarikan tangan dan jemari
diatas potongan roti
datarnya pagiku dalam kotak semu
tak bisa kucumbui bising kotaku dan deru debu
telah kucoba bercumbu lagi denganmu dan tetap masih kelu
ritualnya masih sama seperti dahulu
racikan hitam kental dan kepulan asap
yang kuhembuskan dan memandanginya hingga lenyap
datarnya pagiku,,,
padahal hari ini bertambah lagi satu porsi
bagiku menu bermanja diri
menarikan tangan dan jemari
diatas potongan roti
datarnya pagiku dalam kotak semu
tak bisa kucumbui bising kotaku dan deru debu
opera kopi dan ekspresi
masih ada sajak yang tak bisa kuungkap
saat mencoba membaca ekspresi
mata dan hati yang kau perankan
ketika berhadapan dengan pembatas meja jamuan setengah lesehan
sebab akupun sibuk sendiri
memungut ekspresi yang kau tumpahkan
diatas meja yang bertumpuk novel dan koran
mungkin sesekali aku kupalingkan pandang
pada secangkir kopi yang kutuang sendiri
karena racikan rasa ini lebih mudah kupahami
bukan takut membaca peran
tapi ekpresi kian tak bertepi
maka kupilih maka kupilih sunyi
barangkali sajak takkan kuungkap
biarlah menyisakan sepenggal harap
saat mencoba membaca ekspresi
mata dan hati yang kau perankan
ketika berhadapan dengan pembatas meja jamuan setengah lesehan
sebab akupun sibuk sendiri
memungut ekspresi yang kau tumpahkan
diatas meja yang bertumpuk novel dan koran
mungkin sesekali aku kupalingkan pandang
pada secangkir kopi yang kutuang sendiri
karena racikan rasa ini lebih mudah kupahami
bukan takut membaca peran
tapi ekpresi kian tak bertepi
maka kupilih maka kupilih sunyi
barangkali sajak takkan kuungkap
biarlah menyisakan sepenggal harap
jamuan dahan
Alas kakiku masih basah sesampaiku dirumah //
masih pekat memikat //
wangi hutan yang kau hidangkan pada jamuan sejenak kesan/
/lambai daun dan tarian dahan masih menggaung pelan/
/bercampur bisikan angin yang menumpang pada hujan....
masih pekat memikat //
wangi hutan yang kau hidangkan pada jamuan sejenak kesan/
/lambai daun dan tarian dahan masih menggaung pelan/
/bercampur bisikan angin yang menumpang pada hujan....
sajak pagi
mungkin belum mampu mengganti
tetapi aku sudah disini hadirkan sajian pagi
memang belum lengkap dengan sepotong roti
setidaknya untukmu terhidang racikan kopi
...sapaku
tak perlu menunggu hingga daun meluruh dikotamu...
tetapi aku sudah disini hadirkan sajian pagi
memang belum lengkap dengan sepotong roti
setidaknya untukmu terhidang racikan kopi
...sapaku
tak perlu menunggu hingga daun meluruh dikotamu...
jeda
Masih relatif jauh.. jika menghitung skala satu hingga sepuluh.. //
kapan ditamatkan bukan lagi tujuan penghitungan //
akurasi tak lagi dituntut dalam kalkulasi //
yang pasti.. nikmati.. //
dan lakukan hingga matahari tak lagi menyapa bumi ...//
kapan ditamatkan bukan lagi tujuan penghitungan //
akurasi tak lagi dituntut dalam kalkulasi //
yang pasti.. nikmati.. //
dan lakukan hingga matahari tak lagi menyapa bumi ...//
fatamorgana
mungkin 'tak untuk jadi nyata'//
opera disaji disini hanya sebagai instrumen fantasi//
pilah dan papah-saat tak bisa memamah//
buah rasian walau kata 'jika" telah disematkan//
kalanya tak dipaksakan//
prekete
aaahhh,, rasanya sudah lama sekali, debunya sudah hampir setebal telunjuk jari,,,
bahkan untuk memulainya cukup membuat malu hati...
ahhhhh.... mulai saja dari sini,, tak apalah sudah pernah mati suri
ya bisa saja terjadi karena kemarin-kemarin ini matahari tak pernah memberi
kepada bulan untuk memunculkan diri
selalu saja siang hari...
ahhhhh,,, lama sekali kumulai lagi
bahkan untuk memulainya cukup membuat malu hati...
ahhhhh.... mulai saja dari sini,, tak apalah sudah pernah mati suri
ya bisa saja terjadi karena kemarin-kemarin ini matahari tak pernah memberi
kepada bulan untuk memunculkan diri
selalu saja siang hari...
ahhhhh,,, lama sekali kumulai lagi
Subscribe to:
Posts (Atom)
Lupa
Jeda yang disengaja, berpura sibuk dunia menjadi abdi pelayan tantrum bayi bayi berbulu kaki test blog lagi yang sudha lupa password.
-
terperangkap aku disini dibatas dua cahaya sebelum senja memerah dan rinai yang mengiring langkah// di kala angin tak mampu menghantar bisik...
-
silamku pada dekade dekadensi moral yang kita ciptakan saat kita tak pernah tahu, atau kah tidak mau tahu apakah matahari ataukah bulan sila...
-
Malam ini,,, dia kembali dibawa rindu semilir sang bayu menyelusup kedalam kisi-kisi hati bersama keharuman berjuta melati Malam ini,,,.... ...